Kasih, dibawah rintik hujan ini,
Aku kehilangan arah,
mencari tempat pulang,
tempat kembali,
tempat dimana aku bisa merasakan pelukmu,
tempat dimana aku bisa menjadi diriku sendiri.
Setelah aku mendengar bunyi rintik ini, aku merasakan kehadiranmu, meskipun terasa dingin, ini adalah tempat ternyaman yang pernah aku rasakan, dalam pelukmu aku merasa hangat dan aman.
Terkadang, hidup memang menyebalkan, tetapi setidaknya kamu memilikiku saat ini, jangan pernah menyerah. Aku tidak akan menjanjikan bahwa aku selalu di sampingmu, tetapi percayalah, kepadaNya aku meminta untuk menjagamu selalu.
Kasih, apakah kamu tahu?
Kamu adalah kesyukuran yang paling sering aku panjatkan kepadaNya, hati yang tulus, sikap yang lembut, otak yang cerdas, rupa yang menawan, perilaku teladan. Aku belajar banyak kesabaran darimu, tidakkah kamu tahu?
Beberapa orang dikirim untuk sebab alasan tertentu, baik untuk belajar ataupun mengajari, menetap ataupun hanya untuk singgah.
Jangan pernah merasa sendiri, aku selalu memelukmu dalam jarak ruang yang terasa jauh, teramat jauh. Aku menyaksikan perkembanganmu, proses pendewasaanmu, dan akupun sangat berterima kasih padaNya, bahwa kamu baik-baik saja bahkan lebih dari baik-baik saja. Segala memori tentangmu aku simpan baik-baik dalam ruang khusus, tidak ada penghakiman, tidak ada penuntutan, tidak ada rasa penyesalan.
Kamu ingat bahwa aku pernah mengejek suaramu? Haha
Sungguh aku hanya bercanda, segala tentangmu adalah kesukaanku, kebahagiaanku, dan kebersyukuranku.
Aku harap dengan adanya tulisan ini, kamu tahu bahwa dirimu teramat berharga untuk siapapun itu, terima kasih telah lahir ke dunia, terima kasih telah menjadi bagian dari kisah perjalananku, berjuta kasih kuungkapkan padamu lewat tulisan ini.
Dengar dan rasakan suara rintik ini dalam-dalam, dengan begitu kamu akan menemukan milyaran rindu dan mimpiku saat ini.
Di atas-atas pinta angkasa,
Ku harap kita bisa sama-sama berlari kencang,
meski rimba di depan masih buram, kuharap kita tetap berlari kencang disepanjang prinsip pikiran dan perasaan. Aku selalu mendoakan keselamatan dan kebahagiaanmu, sungguh.
Meski tempat persembunyian kita bisa melenyap perlahan, kita masih punya ruang waktu, untuk saling merindu.
Tertanda,
Bahagiamu saat ini, ataupun nanti.